Sabtu, 01 Juni 2013

ruang longkup akuntasi manejemen


 Ruang lingkup akuntasi manejemen


Akuntan manajemen di Perusahaan tidak hanya terbatas personil yang bekerja di Unit Kerja Akuntansi (disebut Biro Akuntansi), namun juga ditempatkan secara formal di unit kerja lain yang masih relevan atau bahkan ditempatkan di unit kerja yang kurang relevan tetapi sangat membutuhkandukungan ilmu akuntansi.
1. Fungsi Internal Audit
Untuk membantu manajemen khususnya Direktur Utama dalam mengawasi dan mengendalikan jalannya perusahaan, diperlukan peran akuntan manajemen sebagai internal auditor (disebut Satuan Pengawasan Intern). Akuntan manajemen sebagai internal auditor melakukan pengawasan keuangan Perusahaan secara menyeluruh. Akuntan Manajemen melakukan pengawasan operasional berupa compliance test terhadap peraturan dan sistem prosedur yang berlaku dalam semua kegiatan operasional perusahaan.
2. Fungsi Accounting
Akuntan manajemen yang bekerja di unit kerja akuntansi tentu saja menemukan peran utamanya dalam mengimplementasikan ilmu akuntansi yang diperolehnya selama kuliah. Akuntan manajemen dapat berperan sebagai pengolah data transaksi dan kejadian untuk menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan standar sebagaimana yang dipersyaratkan dan diberi rambu oleh PSAK. Akuntan manajemen juga dapat berperan sebagai pengolah data transaksi dan kejadian untuk menghasilkan informasi sesuai dengan kebutuhan stakeholder, terutama pihak Manajemen, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham. Terdapat satu fungsi lagi di Biro Akuntansi yaitu Verifikator Biro Akuntansi yang berfungsi untuk memverifikasi kebenaran formal dan kelengkapan setiap transaksi dana masuk atau keluar dan sekaligus melakukan entry masuk setiap transaksi keuangan untuk selanjutnya diolah oleh fungsi akuntansi yang lain menjadi laporan keuangan utama ataupun laporan manajemen.





3. Fungsi Budgeting
Perusahaan menganggap budgeting sebagai alat manajemenyang penting dalam merencanakan dan mengendalikan perusahaan. Untuk bisa efektif merencanakan operasi perusahaan maka budgeting harus disusun sedemikian rupa persis sebagaimana akuntansi bekerja. Dengan demikian dapat memudahkan pula dalam mengendalikan sebelum dan sesudah transaksi dilakukan karena secara singkat dan mudah dapat diperbandingkan dalam analisa variance.
4. Fungsi Financing dan Tax
Pengelolaan pendanaan dan pengaturan pemakaian dana akan lebih efektif dan efisien apabila dilakukan oleh personil yang mengerti dan memahami fungsi akuntansi. Kegiatan financing sangat erat kaitannya dengan fungsi akuntansi. Pengelolaan pembiayaan operasional ataupun proyek sangat bergantung kepada informasi akuntansi. Demikian pula pengaturan pemakaian dana dan pembayaran sangat bergantung kepada proses verifikasi kebenaran formal dan kelengkapan data yang dilakukan oleh Verifikator Biro Akuntansi. Pengelolaan pajak yang sangat erat kaitannya dengan setiap transaksi yang dikelola fungsi akuntansi dikelola oleh Biro Keuangan. Sebagian besar data transaksi berasal dari fungsi akuntansi, demikian pula sebagian besar informasi laporan keuangan yang dibutuhkan untuk perhitungan pajak berasal dari Biro Akuntansi.
5. Fungsi Information Technology
Ada yang berasumsi bahwa pada era teknologi informasi peran akuntan manajemen akan tergantikan oleh mesin atau oleh software aplikasi akuntansi. Ternyata hal ini tidaklah benar. Akuntan manajemen sangat berperan sebagai business analyst, set up sistem aplikasi dan impelementator sistem yang sudah disetup tersebut. Akuntan manajemen pula yang men-set up accounting trace, audit trail dan sistem pengendalian intern di dalam sistem aplikasi. Bahkan untuk memelihara dan mengembangkan sistem aplikasi personil Teknologi Informasi perlu berkonsultasi dengan akuntan manajemen sehingga sistem dapat terpeliharaa sesuai dengan sistem informasi akuntansi yang sudah terlebih dahulu di-setup dan sistem yang dikembangkan dapat diintegrasikan dengan sistem informasi akuntansi yang ada.
6. Fungsi Marketing
Pricing policy dapat ditentukan dengan berbagai metode. Produk PT Pupuk Kujang tidak semua dijual dipasar bebas sehingga tidak semua harga jual tidak didasarkan pada harga pasar. Oleh karena itu pricing policy yang digunakan adalah cost + fee, Harga Eceran Tertinggi (HET) dikurangi biaya lini IV tetapi tetap memperhatikan margin yang diperoleh, dan harga pasar yang disesuakan dengan kondisi penjualan. Oleh karenanya peran akuntan manajemen sangat menentukan dalam kebijakan penentuan harga dan dalam mengevaluasi margin penjualan produk untuk setiap produk dan setiap sektor penjualan.

1 komentar: