Minggu, 02 Juni 2013

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG


577
A. Pengertian Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang
pelunasannya atau jatuh temponya
lebih dari satu tahun atau satu periode
akuntansi mana yang lebih lama.
Contoh dari utang jangka panjang
adalah utang hipotik, utang obligasi,
wesel bayar jangka panjang, kewajiban pensiun, kewajiban
lease dll.
B. Jenis-Jenis Kewajiban/Utang Jangka Panjang
1. Utang Obligasi
Obligasi adalah surat tanda bukti utang yang dikeluarkan
oleh perusahaan kepada pemegangnya dengan imbalan
bunga sejumlah ter tentu. Dalam setiap obligasi tertera nilai
nominal obligasi serta tingkat bunga obligasi. Nilai nominal
atau nilai pari adalah nilai yang menunjukkan jumlah yang
harus dibayar perusahaan pada waktu obligasi jatuh tempo.
Sedangkan tingkat bunga obligasi menunjukkan sejumlah
prosentase tertentu yang harus dibayarkan secara periodik
kepada pemegang obligasi.
Per usahaan menerbitkan obligasi biasanya disebabkan oleh
kebutuhan dana dalam jumlah besar yang tidak bisa
dipenuhi dari akumulasi laba ditahan maupun dari utang
bank. Karena obligasi ini memiliki masa jatuh tempo yang
lebih dari satu tahun (biasanya antara 5 sampai dengan 20
tahun), maka apabila perusahaan menerbitkan obligasi akan
BAB 10
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Kewajiban jangka panjang
adalah kewajiban yang
pelunasannya lebih dari
satu tahun
578
menimbulkan utang obligasi. Utang ini dikelompokkan ke
dalam utang jangka panjang.
2. Jenis-Jenis Obligasi
1) Obligasi dijamin dan obligasi tidak dijamin
Yang tergolong obligasi dijamin adalah: Obligasi hipotik
yaitu obligasi yang penerbitannya dijamin dengan suatu
jaminan tertentu misalnya real estate . Yang termasuk
obligasi dijamin ini adalah Obligasi trust yang
penerbitannya dijamin oleh saham atau obligasi
perusahaan lain.
Sedangkan obligasi tidak dijamin adalah obligasi yang
penerbitannya tidak dijamin dengan suatu jaminan.
Obligasi ini sangat beresiko sehingga apabila
perusahaan menerbitkan obligasi jenis ini akan
memberikan tingkat bunga yang tinggi, dalam rangka
untuk menarik minat calon investor.
2) Obligasi Berjangka, Obligasi Serial dan Obligasi Dapat
Ditebus
Obligasi berjangka adalah obligasi yang memiliki jatuh
tempo dalam satu tanggal. Obligasi serial adalah
obligasi yang memiliki jatuh tempo secara serial atau
berangsur. Obligasi dapat ditebus adalah ob ligasi yang
memberikan hak kepada penerbitnya untuk menebus
dan menarik obligasi tersebut sebelum jatuh temponya.
3) Obligasi Konvertibel
Obligasi konvertibel adalah suatu obligasi yang dapat
dikonversi dengan surat berharga lain pada suatu waktu
setelah penerbitannya. Biasanya obligasi jenis ini akan
bisa dikonversikan ke dalam saham.
4) Obligasi Terdaftar dan Atas Unjuk
Obligasi terdaftar adalah obligasi yang diterbitkan atas
nama pemilik. Obligasi atas unjuk adalah obligasi yang
579
tidak tercantum nama pemiliknya dan dapat ditransfer
dari satu pemilik ke pemilik lain cukup melalui
penyerahan saja.
3. Akuntansi untuk Kewajiban Obligasi
Terdapat beberapa istilah yang harus dipahami ket ika
membahas akuntansi untuk kewajiban obligasi. Istilah
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Nilai nominal obligasi yaitu nilai yang tercantum dalam
setiap lembar obligasi. Nilai ini menunjukkan jumlah yang
harus dilunasi perusahaan pada saat obligasi ini jatuh
tempo. Nilai ini biasanya juga disebut dengan nilai pari
(face value ).
b. Tanggal jatuh tempo, yaitu tanggal yang menunjukkan
waktu obligasi tersebut akan dilunasi oleh perusahaan.
c. Bunga obligasi adalah bunga per tahun yang akan dibayar
oleh perusahaan.
d. Tanggal bunga, yaitu tanggal yang menunjukkan kapan
perusahaan akan membayar bunga. Biasanya
perusahaan membayar bunga secara periodik dalam
waktu satu tahun. Bunga juga bisa dibayarkan secara
semesteran (yang berarti dibayar setiap 6 bulan sekali)
atau triwulan (setiap tiga bulan sekali).
Contoh 1: perusahaan menerbitkan obligasi Rp. 10.000.000,-
bunga 10%, jangka waktu 20 tahun ter tanggal 1 Januari 2007,
dengan pembayaran bunga semesteran setiap tanggal 1 Januari
dan 1 Juli.
Berdasar contoh tersebut, jurnal yang harus dibuat oleh
perusahaan adalah sebagai berikut:
1) Jurnal Penerbitan Obligasi
Jurnal ini adalah jurnal untuk mengakui timbulnya utang
obligasi. Pada tanggal ini perusahaan belum mengakui
580
munculnya beban bunga karena meskipun bunga dibayar
setiap tanggal 1 Januari, namun pada saat transaksi
penjualan obligasi belum ada waktu yang berjalan.
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2007
Januari 1 Kas 10.000.000
Utang Obligasi 10.000.000
2) Jurnal Pembayaran Bunga
Pada setiap tanggal 1 Juli dan 1 Januari pada tahuntahun
berikutnya perusahaan harus membayar bunga
obligasi kepada pemegang obligasi. Jurnal untuk
mencatat pembayaran bunga adalah sebagai berikut:
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2007
Juli 1 Beban Bunga 500.000
Kas 500.000
3) Jurnal Pelunasan
Pada saat obligasi dilunasi pada tanggal 1 Januari 2027,
perusahaan akan membuat jurnal sebagai berikut:
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2007
Januari 1 Utang Obligasi 10.000.000
Kas 10.000.000
581
4) Pelaporan Utang Obligasi di Neraca
Utang obligasi akan dilaporkan dalam neraca pada
kelompok kewajiban jangka panjang. Penyajian di
neraca dapat dilihat pada ilustrasi berikut:
PT Airlangga
Neraca
per 31 Desember 2007
(dalam Rp. 000,-)
Aset Kewajiban
Aset Lancar: Kewajiban Lancar:
Aset Tetap: Kewajiban Jangka Panjang
Obligasi, 10% jatuh tempo
1 Januari 2027 1 0 0 0 0
Ekuitas:
Total Aset x x Total Kewajiban dan Ekuitas x x
4. Jenis-Jenis Penjualan Obligasi
Perusahaan menerbitkan obligasi dengan menetapkan nilai
nominaln ya untuk setiap lembar ob ligasinya. Ket ika
perusahaan menjual obligasi ini, maka nilai jual obligasi bisa
berbeda dengan nilai nominalnya. Harga jual bisa di atas
nilai nominal, bisa juga di bawah nilai nominal. Bila obligasi
dijual dengan harga jual di bawah nilai nominal, maka
obligasi dijual dengan diskonto. Apabila obligasi dijual
dengan harga jual di atas nilai nominal maka obligai dijual
dengan premi. Per lakuan akuntansi untuk masing-masing
jenis penjualan ini adalah sebagai berikut:
582
1) Penjualan obligasi dengan diskonto
Penjualan obligasi dengan diskonto adalah pejualan
obligasi oleh perusahaan dengan harga jual di bawah
nilai nominalnya. Biasanya perusahaan menjual obligasi
dengan harga di bawah nilai nominalnya disebabkan oleh
karena perusahaan memberikan tingkat bunga obligasi
di bawah tingkat bunga pasar, misalnya bunga bank.
Jika tingkat suku bunga obligasi lebih rendah daripada
suku bunga pasar, maka untuk menarik minat calon
investor, perusahaan akan mengambil langkah ini. Bila
terjadi penjualan obligasi dengan diskonto, maka akan
terjadi selisih antara nilai jual dengan nilai nominal
obligasi. Selisih ini disebut dengan diskonto utang
obligasi.
Sebagai contoh 2: kembali pada contoh 1 di atas,
apabila obligasi dijual dengan harga Rp. 9.500.000,-
yang berar ti terdapat diskonto obligasi sebesar Rp .
500.000,. Maka jurnal yang diperlukan untuk mencatat
transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2007
Januari 1 Kas 9.500.000
Diskonto Utang Obligasi 500.000
Utang Obligasi 10.000.000
Akun diskonto utang obligasi bukan merupakan akun
aset atau kewajiban, tetapi hanya merupakan akun
untuk penilaian kewajiban. Akun ini disebut disebut
dengan contra account, sehingga keberadaannya akan
dilaporkan sebagai pengurang nilai nominal obligasi di
neraca sebagaimana dalam halaman berikut.
583
2) Penjualan obligasi dengan premi
Penjualan obligasi dengan premi adalah penjualan
obligasi oleh perusahaan dengan harga jual di atas nilai
nominalnya. Biasanya perusahaan menjual obligasi
dengan harga di atas nilai nominalnya disebabkan oleh
karena perusahaan memberikan tingkat bunga obligasi
di atas tingkat bunga pasar, misalnya bunga bank.
Selisih antara nilai nominal dan nilai jual yang terjadi
sebagai akibat penjualan obligasi dengan premi disebut
dengan premi utang obligasi.
PT Airlangga
Neraca
per 31 Desember 2007
(dalam Rp. 000,-)
Aset Kewajiban
Aset Lancar: Kewajiban Lancar:
Aset Tetap: Kewajiban Jangka Panjang
Obligasi, 10% jatuh tempo
1 Januari 2027 1 0 0 0 0
Diskonto Utang Obligasi - 5 0 0
9 5 0 0
Ekuitas:
Total Aset x x Total Kewajiban dan Ekuitas x x
Sebagai contoh 3: dari contoh 1 di atas, apabila obligasi
dijual dengan harga Rp. 10.500.000,- yang berar t i
terdapat premi obligasi sebesar Rp. 500.000,-. Maka
jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi tersebut
adalah sebagai berikut:
584
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2007
Januari 1 Kas 10.500.000
Premi Obligasi 500.000
Utang Obligasi 10.000.000
Akun premi utang obligasi bukan merupakan akun aset
atau kewajiban, tetapi hanya merupakan akun untuk
penilaian kewajiban. Akun ini disebut disebut dengan
adjunct account dan dilaporkan sebagai penambah nilai
pari/nilai nominal/nilai jatuh tempo obligasi. Pelaporan
premi utang obligasi adalah sebagai berikut:
PT Airlangga
Neraca
per 31 Desember 2007
(dalam Rp. 000,-)
Aset Kewajiban
Aset Lancar: Kewajiban Lancar:
Aset Tetap: Kewajiban Jangka Panjang
Obligasi, 10% jatuh tempo
1 Januari 2027 1 0 0 0 0
Premi Utang Obligasi + 5 0 0
1 0 5 0 0
Ekuitas:
Total Aset x x Total Kewajiban dan Ekuitas x x
585
3) Penjualan obligasi diantara tanggal bunga
Dalam kasus obligasi diterbitkan diantara tanggal bunga,
maka pembeli obligasi akan membayar lebih dulu bunga
(interest accrued) yang akan diterimanya pada tanggal
pembayaran bunga periode berikutnya. Bunga yang
harus dibayar adalah bunga dari pembayaran terakhir
sampai dengan tanggal pembayaran bunga berikutnya.
Contoh 4: Obligasi 10 tahun nilai pari Rp. 8.000.000,-
ter tanggal 1 Januar i 2007, bunga ob ligasi 10 tahun
dibayar tiap semester (tanggal 1 Januari dan 1 Juli)
diterbitkan tanggal 1 Maret 2007, pada nilai pari
ditambah dengan bunga yang di accrual kan.
Maka jurnal untuk mencatat penerbitan obligasi ini
adalah:
(dalam rupiah) Jurnal umum Hal:
Tanggal Keterangan Reff Debit Kredit
2007
Maret 1 Kas 8.133.333
Utang bunga 133.333
Utang Obligasi 8.000.000
Pada tanggal 1 Juli 2007, pada saat perusahaan melakukan
pembayaran bunga tengah tahunan akan membuat jurnal sebagai
berikut:
(dalam rupiah) Jurnal umum Hal:
Tanggal Keterangan Reff Debit Kredit
2007
Juli 1 Utang Bunga 133.333
Beban bunga 266.667
Utang Obligasi 400.000
586
5. Perlakuan Akuntansi untuk Premi dan Diskonto
Premi atau diskonto utang obligasi har us diamortisasi
selama umur obl i g a s i . Amortisasi premi atau diskonto
obligasi ini diperlakukan sebagai beban bunga obligasi dan
dilaporkan dalam laporan laba/rugi. Premi atau diskonto
utang obligasi yang belum diamortisasi akan dilaporkan di
neraca sebagai penambah atau pengurang nilai
pari/nominal/nilai jatuh tempo obligasi.
Amortisasi premi atau diskonto utang obligasi dihitung
dengan menggunakan metode bunga efektif atau dengan
menggunakan metode garis lurus. Berikut ini diberikan
ilustrasi untuk masing-masing metode.
a Metode Bunga Efektif
Tingkat bunga efektif adalah bunga yang sebenarnya
diterima oleh pemegang obligasi. Biasanya bunga efektif
disebut juga dengan market rate atau effective yield ,
sementara bunga obligasi sendiri disebut dengan stated
rate.
Amortisasi premi atau diskonto utang obligasi dihitung
dengan formula sebagai berikut:
Contoh 5: PT Kartika menerbitkan obligasi Rp.
100.000.000,-, 8% tertanggal 1 Januar i 2007 dan jatuh
tempo 1 Januari 2012 dengan pembayaran bunga setiap
tanggal 1 Januari dan 1 Juli. Tingkat suku bunga efektif
sebesar 10%.
Dari contoh ini dapat disampaikan, karena tingkat suku
bunga obligasi lebih kecil daripada suku bunga efektif
Beban Bunga Obligasi
Nilai Tercatat Obligasi X
Tingkat Bunga Efektif
Pembayaran Bunga Obligasi
Nilai Nominal Obligasi X
Tingkat Bunga yang Ditetapkan
– =
Amortisasi
Obligasi
587
Berdasar pada ilustrasi tersebut, maka skedul amortisasi
diskonto tiap periode bisa dihitung sebagai berikut:
Skedul Amortisasi Premi
Metode Bunga Efektif-Pembayaran Bunga Semianual
5 Th, 8%, yield (bunga efektif) 6%
Tanggal Kas dibayar Beban Bunga Amortisasi Nilai Tercatat
01/01/2007 108.530.800
07/01/2007 4.000.000 3.255.924 -744.076 107.786.724
01/01/2008 4.000.000 3.233.602 -766.398 107.020.326
07/01/2008 4.000.000 3.210.610 -789.390 106.230.935
01/01/2009 4.000.000 3.186.928 -813.072 105.417.864
07/01/2009 4.000.000 3.162.536 -837.464 104.580.399
01/01/2010 4.000.000 3.137.412 -862.588 103.717.811
07/01/2010 4.000.000 3.111.534 -888.466 102.829.346
01/01/2011 4.000.000 3.084.880 -915.120 101.914.226
07/01/2011 4.000.000 3.057.427 -942.573 100.971.653
01/01/2012 4.000.000 3.029.150 -970.850 100.000.803
40.000.000 31.470.003 -8.529.997 1.040.470.087
Catatan: 4.000.000 = 100jt × 0.08 × 6/12 744.076 = 3.255.924 – 4.000.000
3.255.924 = 108.530.000 × 0.06 × 6/12 107.786.724 = 108.530.800 – 744.076
Jurnal yang diperlukan untuk mencatat penerbitan
obligasi dengan premi adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Obligasi (dalam Rp.) 100.000.000
Present Value 100.000.000., 5 th 10% semianual
(tabel A-3);
FV (PVF 10,5%); (Rp. 100.000.000,- × 0.61391) 61.391.000
Present Value 4.000.000 bunga semianual untuk 5 th
10% perth. (tabel A-4)
R(PVF-OA 10,5%); (Rp. 4.000.000,- × 7.72173) 30.887.000 92.278.000
Proceeds dari penjualan obligasi (dalam Rp) 7.722.000
Diskonto Utang Obligasi (dalam Rp)
maka, obligasi ini dijual dengan diskonto. Besarnya diskonto
dihitung sebagai berikut:
588
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2007
Januari 1 Kas 108.530.800
Premi Utang Obligasi 8.530.800
Utang Obligasi 100.000.000
Jurnal untuk mencatat pembayaran bunga dan amortisasi
premi 1 Juli 2007:
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2007
Juli 1 Beban Bunga Obligasi 744.076
Premi Utang Obligasi 3.255.924
Kas 4.000.000
b. Wesel Bayar Jangka Panjang
Wesel bayar jangka panjang merupakan utang wesel yang
jangka waktu pelunasannya lebih dari satu periode
akuntansi. Perusahaan biasan ya menerbitkan wesel
bayar jangka panjang apabila membutuhkan dana dalam
jumlah besar atau melakukan pembelian yang tidak bisa
dibayar langsung tetapi melalui pembayaran angsuran.
Berikut ini adalah contoh timbulnya wesel bayar jangka
panjang.
Contoh 6: pada tanggal 31 Desember 2006 perusahaan
menandatangani wesel bayar jangka panjang yang akan
dilunasi selama 10 kali angsuran sebesar Rp. 10.000.000,-
dengan bunga 10% per tahun.
589
Jurnal yang dibuat oleh perusahaan untuk mencatat
transaksi ini adalah sebagai berikut:
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2006
Desember 31 Kas 10.000.000
Wesel Bayar 10.000.000
Jika wesel jangka panjang tersebut akan dibayar secara
angsuran, maka cara mudah untuk menghitung besarnya
angsuran berikut bunganya adalah dengan menghitung
angsuran pokok ditambah beban bunga per tahun.
Dalam kasus ini, perusahaan melakukan pembayaran
angsuran wesel bayar tidak sama besar untuk setiap
periode. Jumlah angsuran untuk setiap periode adalah
jumlah angsuran pokok wesel bayar ditambah bunga
yang harus dibayar pada periode tersebut. Bunga dihitung atas
dasar saldo pokok wesel untuk setiap periode.
Sebagai contoh 7: kembali pada kasus contoh 6 di atas,
bila perusahaan membayar secara angsuran dengan
angsuran tidak sama besar. Jumlah angsuran 31 Desember 2007
dihitung sebagai berikut:
Angsuran pokok .......................... Rp. 1.000.000*
Beban bunga ............................... _1._0_0_0_.0_0_0_**
2.000.000
Keterangan perhitungan:
* = Rp. 10.000.000 : 10
** = 10% × 10.000.000
Maka jurnal yang harus dibuat oleh perusahaan untuk
mencatat angsuran wesel ditambah beban bunga adalah
sebagai berikut:
590
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2007
Desember 31 Mesel Bayar 1.000.000
Beban bunga 1.000.000
Kas 2.000.000
Untuk pembayaran angsuran periode kedua tanggal 31
Desember 2008 dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut:
Angsuran pokok .......................... Rp. 1.000.000*
Beban bunga ............................... 900.000**
________
1.900.000
Keterangan perhitungan:
* = Rp. 10.000.000 : 10
** = 10% × 9.000.000
Jurnal yang diperlukan untuk mencatat pembayaran
angsuran kedua ini adalah sebagai berikut:
(dalam rupiah) Jurnal Umum Hal:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2008
Desember 31 Mesel Bayar 1.000.000
Beban bunga 900.000
Kas 1.900.000
Setelah mengetahui proses pencatatan utang wesel
jangka panjang, pertanyaan berikutnya adalah bagaimanakah
penyajian utang wesel jangka panjang ini dalam neraca?
Utang wesel jangka panjang dilaporkan dalam neraca
pada kelompok kewajiban/utang jangka panjang. Akun ini
biasanya dilaporkan sebelum akun utang obligasi.
591
Berikut ini adalah ilustrasi pelaporan utang wesel jangka
panjang di neraca bila digabung dengan pelaporan utang
obligasi.
PT Kartika
Neraca
per 31 Desember 2007
(dalam Rp. 000,-)
Aset Kewajiban
Aset Lancar: Kewajiban Lancar:
Aset Tetap: Kewajiban Jangka Panjang
Wesel bayar, 10% jangka
waktu 10 th 1 0 0 0 0
Obligasi, 10% jatuh tempo
1 Januari 2027 1 0 0 0 0
Premi Utang Obligasi + 5 0 0
1 0 5 0 0
Ekuitas:
Total Aset x x Total Kewajiban dan Ekuitas x x
592
Soal-soal Latihan Bab 10
I. PERTANYAAN
1. Apakah yang dimaksud kewajiban jangka panjang?
2. Karakteristik apa yang membedakan antara kewajiban lancar dan kewajiban
jangka panjang?
3. Berikan contoh akun yang tergolong kewajiban jangka panjang! Dan
jelaskan pengertian dari akun-akun tersebut di atas!
4. Bagaimana penilaian dari kewajiban jangka panjang tersebut?
5. Bagaimana penyajian di laporan keuangan kewajiban jangka panjang
tersebut?
II. LATIHAN SOAL PILIHAN
Pilih satu dari jawaban yang tersedia yang anda anggap paling tepat.
Latihan 10.1
Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang jangka waktu pelunasannya:
A. Tiga bulan.
B. Kurang dari satu tahun.
C. Lebih dari satu tahun.
D. Satu bulan.
Latihan 10.2
Kewajiban jangka panjang dinilai berdasarkan:
A. Harga perolehan.
B. Nilai sekarang dari nilai jatuh tempo dan bunga.
C. Harga pasar wajar.
D. Harga standar.
593
Latihan 10.3
Jika obligasi diterbitkan dengan kurs di bawah 100%, maka akan ada
A. Agio obligasi.
B. Agio saham.
C. Disagio obligasi
D. Disagio saham
Latihan 10.5
Berikut ini yang tergolong akun-akun kewajiban jangka panjang:
A. Utang obligasi
B. Wesel bayar jangka waktu pelunasan lebih dari satu tahun.
C. Utang hipotik.
D. Semua benar.
III. SOAL
Soal 10-1
Pada tanggal 1 Januari 2008 PT Unilever menerbitkan 100.000 lembar obligasi,
10%, jangka waktu 5 tahun dengan nominal @ Rp. 2.000,00. Bunga dibayar
setiap tahun pada tanggal 31 Desember. Pada saat itu bunga pasar 12%.
Pertanyaan:
a. Tentukan total harga jual untuk 100.000 lembar obligasi tersebut!
b. Buatlah jurnal untuk mencatat penerbitan obligasi tersebut!
c. Buatlah skedul amortisasi untuk agio/disagio obligasi tersebut!
d. Buatlah jurnal untuk mencatat pembayaran bunga selama umur obligasi.
e. Buatlah jurnal untuk pelunasan obligasi.
594
Soal 10-2
Pada tanggal 1 Juli 2007 PT Indofood Sukses Makmur menerbitkan 50.000
lembar obligasi, 12%, 5 tahun dengan nominal @ Rp. 3.000,00. Bunga dibayar
setengah tahunan setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli. Pada saat itu bunga pasar
10%.
Pertanyaan:
a. Tentukan total harga jual untuk 100.000 lembar obligasi tersebut!
b. Buatlah jurnal untuk mencatat penerbitan obligasi tersebut!
c. Buatlah skedul amortisasi untuk agio/disagio obligasi tersebut!
d. Buatlah jurnal untuk mencatat pembayaran bunga selama umur obligasi.
e. Buatlah jurnal untuk pelunasan obligasi.

4 komentar:

  1. maaf ini buku akuntansi apa?
    atau sumber penulisan dari buku apa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Konsep dasar akuntansi dan pelaporan keuangan untuk sekolah menengah kejuruan (bse) jilid 3

      Hapus
  2. Ini buku saya pelajari. Dan tepat sekali pembelajaran sampai bab 10 ini

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus