Minggu, 02 Juni 2013

AKTIVA TETAP BERWUJUD


AKTIVA TETAP BERWUJUD
1.       PENDAHULUAN
Membeli suatu aktiva tetap berarti membeli sejumlah jasa yang akan diberikan oleh aktiva tetap tersebut, yang berupa manfaat ekonomis selama masa tertentu. Manfaat ekonomis ini tercermin dalam harga perolehan aktiva tetap harus dialokasikan melalui depresiasi atau deplesi.
2.       PENGERTIAN DEPRESIASI ATAU PENYUSUTAN
Adalah alokasi harga perolehan (cost) aktiva tetap yang umurnya terbatas pada periode yang menikmati manfatnya secara sistematis dan rasional.
3.       METODE PENCATATAN DEPRESIASI
Metode yang sering digunakan untuk mencatat depresiasi adalah metode cadangan (Allowance Method).
Dalam metode ini depresiasi tidak langsung dikurangi dengan harga perolehan aktiva tetap, tetapi dikumpulkan dalam rekening “Akumulasi Depresiasi”. Pada akhir periode saldo rekening ini disajikan dalam neraca sebagai pengurang rekening aktiva tetap. Adapun cara pencatatan pada saat melakukan depresiasi adalah :

Depresiasi ……………………………..xx
Akumulasi Depresiasi……………………………….xx
Depresiasi tersebut disajikan sebagai biaya dalam laporan rugi laba.
4.       PENENTUAN BESARNYA DEPRESIASI
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan besarnya depresiasi periodic, yaitu :
1.       Harga perolehan (cost) Aktiva Tetap.
2.       Nilai Sisa atau Nilai Residu (Residual or Salvage Value)
 Adalah taksiran nilai aktiva tetap setelah habis umur ekonomisnya. Nilai ini harus dinyatakan secara neto setelah dikurangi biaya pembongkaran dan pemindahan. Jika biaya pemindahan lebih besar dari nilai residunya, maka selisihnya harus ditambahkan pada harga perolehan aktiva tetap.
3.       Taksiran Umur Ekonomis (Useful Life).
Adalah taksiran waktu dimana aktiva tetap dapat dipergunakan untuk memproduksi barang atau jasa. Taksiran umur ekonomis ini dapat dinyatakan dalam satuan waktu, satuan hasil produksi, satuan jam kerja dan sebagainya tergantung pada metode penyusutan yang digunakan. Umur ekonomis suatu aktiva dipengaruhi beberapa faktor, yaitu :
a.       Faktor Phisik yang meliputi :
-          Kerusakan karena pemakaian (wear and tear)
-          Menjadi tua (deterioration and decay)
-          Musnah (damage)

b.      Faktor Fungsional yang meliputi :
-          Kurang kapasitas (inadequacy)
-          Ketinggalan jaman atau using (obsolescence)
4.       Pola Pemakaian (Pattern of Use)
Beban penyusutan harus mencerminkan sedekat mungkin pada pola penggunaannya, misalnya bila  penyusutan diukur menurut faktor waktu, pola penggunaannya harus diperkirakan.
5.    METODE DEPRESIASI AKTIVA TETAP BERWUJUD.
Didalam praktek ada beberapa metode depresiasi yang dapat dipergunakan. Didalam pemilihan metode depresiasi harus diperhatikan prinsip konsistensi dan hendaknya sesuai serta menggambarkan sifat dan pola penggunaan aktiva tetap tersebut. Adapun metode depresiasi dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu :
a.       Metode yang berdasarkan faktor waktu :
1)      Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
2)      Metode Beban Menurun (Decreasing Charge Method)
Yaitu :
§  Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the Year Digits).
§  Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method).
§  Metode  Saldo Menurun  Berganda (Double Declining Balance Method).
b.      Metode yang berdasarkan faktor penggunaan :
1)      Metode Jam Jasa (Service Hours Method)
2)      Metode Jumlah Unit Produksi (Productive Method)
c.       Metode yang berdasarkan criteria lainnya :
1)      Metode berdasarkan jenis dan kelompok (Group and Composite Method).
2)      Metode Anuitas (Annuity Method)
3)      Sistem Persediaan (Inventory systems)
Sebelum diuraikan lebih lanjut masing-masing metode terlebih dahulu akan diberikan singkatan-singkatan yang digunakan dalam contoh selanjutnya, yaitu :
C = Harga perolehan (cost) aktiva tetap
S = Taksiran nilai sisa
D = Beban depresiasi periodic
n = Taksiran umur ekonomis
r = Tarif depresiasi
                Adapun contoh yang akan dipergunakan selanjutnya berdasarkan data sebagai berikut :
Pada tahun 19XY PT SS membeli mesin dengan harga perolehan sebesar Rp. 1000.000,- yang diperkirakan dapat digunakan selama 3th atau 60.000.000 jam. Mesin itu juga ditaksir dapat menghasilkan 900.000 unit produk. Nilai sisa ditaksir Rp. 100.000,-.
a.       METODE GARIS LURUS
Dalam metode ini beban depresiasi dari period ke periode jumlahnya sama. Metode ini didasarkan pada anggapan bahwa jasa atau daya tahan aktiva sama selama umur manfaatnya. Oleh karena itu metode ini cocok digunakan jika aktiva :
-          Pola penggunaan konsisten
-          Biaya reparasi dan pemeliharaan setiap tahunnya relatif sama.
-          Manfaatnya aktiva berkurang dalam jumlah yang sama tiap tahunnya.
Contohnya : gedung, meuble,alat-alat kantor.
                Kelebihan metode ini adalah mudah dan sederhana.
                Sedangkan kelemahannya adalah :
-          Beban depresiasi tidak mencerminkan pengukuran manfaat aktiva yang dinikmati pada periode yang bersangkutan.
-          Dalam penentuan rugi laba kurang bisa dipercaya, sebab beban depresiasi tiap tahun sama sedangkan manfaatnya belum tentu sama.
Dalam metode ini beban depresiasi periodic dihitung dengan rumus :
Contoh Soal
Dari data diatas dapat dihitung depresiasi per tahunnya sebagai berikut :
Jurnal :
Depresiasi ………………………………….. Rp 300.000,-
                Akumulasi Depresiasi ……………………………….. Rp 300.000,-
Table Depresiasi :
Akhir
Tahun
Depresiasi (D)
Ak. Dep.     (K)
So. Akumulasi Depresiasi *)
Nilai
Buku **)

1.
2.
3.

300.000
300.000
300.000

300.000
600.000
900.000
1.000.000
700.000
400.000
100.000

Keterangan :

*) Akumulasi Depresias      = Akumulasi depresiasi tahun sebelumnya ditambah depresiasi tahun                                                                              yang bersangkutan.
**) Nilai Buku                          = Harga perolehan dikurangi Akumulasi Depresiasi.
***) Nilai sisa                         
b.      METODE JUMLAH ANGKA TAHUN.
Dalam metode ini beban depresiasi makin lama makin menurun yang dihitung dengan mengalikan bagian pengurang (reducing fraction) dengan harga perolehan dikurangi nilai sisa. Bagian pengurang terdiri dari :
-          Pembilang = Bobot tahun yang bersangkutan
-          Penyebut = Jumlah angka tahun selama umur ekonomis yang dapat                              dihitung dengan rumus :
½ n (n +1)
 
 




Metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa aktiva yang masih baru akan memberikan jasa yang lebih besar daripada tahun-tahun selanjutnya, oleh karena aktiva harus dibebani depresiasi yang semakin menurun.

Contoh Soal :
Dari data diatas depresiasi dapat dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Bagian Pengurang :
TAHUN
BOBOT
BAGIAN PENGURANG
1
2
3
3
2
1
3/6
2/6
1/6
Keterangan :
Penyebutnya     = ½ n (n +1)
                                = ½ x 3 (3 + 1)
                                = ½ x 12
                                = 6.

Table Depresiasi :
AKHIR
TAHUN
DEPRESIASI (D)
AKM. DEPRESIASI (K)
SO. AKUM
DPRESIASI
NILAI
BUKU

1
2
3

3/6 X 900.000 = 450.000
2/6 X 900.000 = 300.000
1/6 X 900.000 = 150.000

450.000
750.000
900.000
1.000.000
550.000
250.000
100.000
Keterangan :
Harga perolehan – Nilai sisa         = Rp 1.000.000 – Rp 100.000
                                                                = Rp 900.000,-

Jurnal akhir tahun 1 :
Depresiasi                           Rp 450.000
                Akumulasi Depresiasi     Rp 450.000



KOREKSI TERHADAP DEPRESIASI
Seperti diketahui bahwa dalam proses alokasi harga perolehan aktiva tetap (depresiasi) sebagian besar didasarkan atas taksiran. Oleh karena itu mungkin saja terjadi kesalahan dalam taksiran yang telah dilakukan. Jika hal ini terjadi maka harus dilakukan koreksi atas besarnya depresiasi.
Adapun hal-hal yang menyebabkan perlunya koreksi atas depresiasi adalah:
a.       Perubahan Metode Depresiasi
Dengan dilakukannya perubahan metode depresiasi maka harus dibuat penyesuaian terhadap selisih saldo akumulasi depresiasi yang dihitung menurut metode yang baru sampai dengan saat terjadinya perubahan metode. Selisihnya dicatat sebagai koreksi depresiasi dan dilaporkan dalam laporan laba rugi.
Contoh soal :
Pada awal tahun 1986 PT X membeli mesin seharga Rp 2.700.000 dengan taksiran umur 8 tahun & disusutkan dengan metode Jumlah angka tahun. Pada awal tahun 1989 perusahaan merubah metode depresiasi menjadi metode garis lurus.
Diminta :
Siapkan jurnal koreksi yang diperlukan !!!
Pembahasan :
Jurnal koreksi :
Akumulasi depresiasi .......................................... Rp 562.500,-
        Laba koreksi depresiasi ...........................................Rp 562.500,-
Perhitungan   :

TH
METODE JUMLAH ANGKA TAHUN
METODE GARIS LURUS

SELISIH
1986
1987
1988
8/36 x Rp2.700.000 = Rp       600.000
7/36 x Rp2.700.000 = Rp       525.000
6/36 x Rp2.700.000 = Rp       450.000
Rp         337.500
Rp         337.500
Rp         337.500
Rp    262.500
Rp    187.500
Rp    112.500
                                                       Rp    1.575.000
1.012.500
562.500
Nilai buku setelah perubahan metode
=  Rp  2.700.000  -  Rp  1.012.500  =  Rp  1.687.500

Depresiasi setelah terjadi perubahan metode
=  Rp  1.687.500   :   5  =  Rp  337.500

b.       Adanya taksiran umur aktiva tetap yang tidak tepat.

Apabila terjadi kesalahan dalam menaksir umur ekonomis aktiva tetap, maka akan berakibat bahwa depresiasi yang telah dilakukan akan terlalu besar atau terlalu kecil. Oleh karena itu depresiasi dan akumulasi depresiasi harus dikoreksi. Untuk itu dikenal dua pendekatan atau cara, yaitu   :

a.      Depresiasi tahun sebelumnya tidak dikoreksi dan koreksi hanya dilakukan terhadap depresiasi untuk periode setelah diketahuinya terjadi kesalahan, yang besarnya sama dengan nilai buku dibagi dengan taksiran umur yang baru, sehingga dalam hal ini tidak diperlukan adanya jurnal.
b.      Depresiasi tahun sebelumnya dikoreksi sehingga nilai buku menunjukkan nilai yang sesuai dengan taksiran umur yang baru. Untuk periode berikutnya depresiasi dihitung dengan membagi nilai buku setelah dikoreksi dengan taksiran umur yg baru. Dalam hal ini diperlukan adanya jurnal koreksi.
Contoh Soal   :
Sebuah mesin yang harga perolehannya Rp  370.000,-ditaksirkan berumur 12 tahun dengan nilai sisa   Rp    10.000,- Setelah dipergunakan selama 9 tahun dirasa bahwa taksiran umur keliru. Taksiran yang lebih tepat adalah 15 tahun.
Diminta   :
Hitunglah depresiasi yang baru dan jurnal yang diperlukan baik untuk pendekatan yang pertama maupun yang kedua !
Pembahasan   :
a.      Nilai buku setelah digunakan selama 9 tahun
                                          ( Rp  370.000  -  Rp  10.000 )
=  Rp  370.000  -  9  x                                                      
                                                                12
=  Rp  100.000,-
Sisa taksiran umur yang baru  =  15  -  9  =  6  tahun
Depresiasi yang baru  =  Rp  100.000,-  :  6  =  Rp  16.667,-
Dala hal ini tidak diperlukan jurnal koreksi.


b.      Akumulasi Depresiasi sebelum koreksi  :
               ( Rp  370.000  -  Rp  10.000 )
9  x                                                           ...............................Rp   270.000,-
                                       12
Akumulasi Depresiasi setelah koreksi  :                

               ( Rp  370.000  -  Rp.  10.000)
9  x                                                                  .............................Rp  216.000,-
                                       15
SELISIH LEBIH  .................................................................Rp     54.000,-

Jurnal    :
Akumulasi Depresiasi ..........  Rp 54.000.-
        Koreksi Laba Tahun Lalu .......  Rp  54.000,-

Dan depresiasi per tahun seelah koreksi adala sebesar
 =  Rp  24.000,-
c.       Adanya Pengeluaran Modal yang dikapitalisasikan dalam Aktiva Tetap.
( Uraiannya silahkan lihat bab sebelumnya ) .
             8.  AKTIVA TETAP YANG SUDAH HABIS DIDEPRESIASI.
Untuk  aktiva tetap yang sudah habis didepresiasi tetapi masih digunakan karena perusahaan tidak mampu menggantinya , maka harga perolehan aktiva dan akumulasi depresiasi tetap dicantumkan dalam neraca dengan keterangan . Jika dikeluarkan biaya perbaikan atau pemeliharaan tidak boleh ditambahkan pada harga perolehan tapi dicatat sebagabiaya periode yang bersangkutan.
           9.  PENGHENTIAN AKTIVA TETAP
          Aktiva tetap dapat dihentikan daripemakaiannya karena dijual, rusak, ditukar dengan aktiva lain ata dibuang begitu saja . Dalam penghentian ini rekenng aktiva tetap dan akumulasi depresiasi dihapuskan, dan rugi laba diakui sebesar  uang yang diterima dikurangi nilai bukunya.
Untuk aktiva yang dihentikan sebelum batas waktunya, depresiasi dihitung ampai tanggal dihentikannya. Tetapi untuk aktiva yang didepresiasi dengan metode group atau complete tidak perlu adanya pengakuan rugi laba.
Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi dan ditelantarkan begiu saja tanpa ada perolehan uang maka harus diakui adanya kerugian sebesar nilai bukunya. Tetapi apabila aktiva tidak digunakan dan tidak segera dilepaskan harus dicatat dalam rekening aktiva lain-lain sebesar nilai bukuna.

Contoh Soal  :
Pada 1 April 1987 PT ABC menghentikan sebuah mesin dan menjualnya sehargaRp 750.000,- Mesin tersebut dibeli pada awal tahun 1980 seharga Rp 4.500.000,- yang ditaksir berumur 10 tahun dan nilai sisa Rp 500.000,- Metode  Garis Lurus dipergunakan.
Diminta :
Siapkan jurnal untuk mencatat transaksi diatas!
Pembahasan :
Depresiasi .................................. Rp 100.000,.
          Akumulasi depesiasi ................. Rp 100.000,.
(Untuk mencatat depresiasi selama tahun 1987)
Perhitungan :
3/12 x (Rp 4.500.000 – Rp 500.000) = Rp 100.000
                          10


Kas ..................................................................  Rp 750.000,.
Akumulasi depresiasi...................................... Rp 2.900.000,-
Rugi..................................................................Rp 850.000,-
          Mesin............................................................... Rp 4.500.000,-
( Untuk mencatat penjualan mesin )

Perhitungan :
Harga jual ...........................................................        Rp 750.000,-
Harga perolehan.................... Rp 4.500.000,-
Akumulasi Depresiasi.......... ...Rp 2.900.000,-*)
Nilai buku............................................................ Rp 1.600.000,-
Rugi........................................................................Rp 850.000,-
*) Akumulasi Depresiasi selama 1-1-1980 s/d 1-1-1987 :
7 x ( Rp 4.500.000 – Rp 500.000 ) ........................ Rp 2.800.000,-
                      10
Akumulasi Depresiasi selama th 1987 .................. Rp 100.000,-
Total ...................................................................... Rp 2.900.000,-

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. T.I.T.S.T.S. - Titanium Dental Implants & Periodontics
    T.I.T.S. is a surgical titanium band rings intervention babyliss nano titanium flat iron that improves titanium coating the healing หารายได้เสริม properties of the glial bone tissue. T.I.T.S. has been designed to treat and titanium guitar chords prevent

    BalasHapus